KASIH YANG NYATA
“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”
1 Yohanes 3:18
Rabu 1 April 2009
Bacaan : 1 Yohanes 3:11 - 18
Suatu hari, seorang pendeta dimintai bantuan oleh seorang wanita miskin. Karena sangat sibuk dengan pelayanannya, pendeta itu berjanji akan mendoakan wanita tersebut. Beberapa saat kemudian wanita itu menulis puisi seperti ini :
Saya kelaparan... ..
Dan Anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya
Saya terpenjara.. ...
Dan Anda menyelinap ke kapel untuk berdoa bagi kebebasan saya
Saya telanjang... ...
Dan Anda mempertanyakan dalam hati tentang kelayakan penampilan saya
Saya sakit......
Dan Anda berlutut menaikkan syukur kepada Allah atas kesehatan Anda
Saya tidak punya tempat berteduh.... .
Dan Anda berkotbah tentang Allah sebagai tempat perteduhan abadi
Saya kesepian.... .
Dan Anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa
Anda kelihatan begitu suci, begitu dekat dengan Bapa Surgawi, tetapi saya tetap amat lapar, kesepian, telanjang dan kedinginan.. ...
Sahabat, harus diakui kadang kita memang lebih sering berbicara tentang kasih, tetapi tidak diikuti oleh perbuatan nyata. Karena itu, hari ini, mari kita belajar untuk menerapkan kasih itu melalui tindakan yang real, melalui pertolongan lewat materi, tenaga, pikiran, waktu, dan uluran tangan. Pendeknya, tidak hanya ‘omdo’ alias omong doang, namun ada bukti ekspresi nyatanya. Setuju ?
SAATNYA KURANGILAH PERKATAAN, PERBANYAKLAH PERBUATAN
1 Yohanes 3:11 - 18
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
3:13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
taken from :
renungan harian Bussines and Office Ministry (BOM)
Gereja Bethel Indonesia
Cara Menilai Gebetan Serius Atau Enggak
7 tahun yang lalu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar