Minggu, Mei 03, 2009

Surat untuk suamiku

Benar... aku tidak tau engkau siapa, dimana, kapan dan bagaimana kita akan dipertemukan, atau mungkin kita telah lama bertemu.
Tapi saat-saat ini aku sama sekali belum mengharapkan kehadiranmu untuk mengisi hari-hari di hatiku
karna aku belum siap, benar2 belum siap untuk mendampingimu dengan segala yang ada dalam diriku skarang ini...belum siap membuka mataku untuk melihat apakah engkau adalah benar pasangan yang Tuhan sediakan untukku...

Beri aku sedikit waktu, bukan untuk melupakan semua luka dan kesalahan di masa lalu ini, tapi untuk aku belajar dari luka dan kesalahan di masa lalu ini...
sebuah proses untuk aku membenahi kembali serpihan-serpihan hati ini...dan mempersiapkan diri ini untuk bisa menjadi pendamping yang baik bagimu...

bukan karna apapun, bukan karna siapapun, tapi hanya sebentuk keyakinan dan sebuah kepercayaan...keyakinan yang tidak akan pernah bisa dimengerti oleh siapapun...dan pembuktian kepada setiap orang, bahwa kepercayaan yang kuberikan selama ini tidak pernah salah...
sebuah keyakinan dan pembuktian yang akan membawa aku pada sebuah kehidupan yang baru...

ahhh aku tidak akan pernah tau kehidupan baru yang seperti apa dan bersama siapa, sampai saat itu tiba...

saat dimana aku sudah lulus dari semua proses ini, dan bila tiba saatnya bagian bagi Sang Pencipta menyempurnakan karya indah itu dalam hidupku...


saat-saat itu...

saat dimana...aku dan dirimu akan disibukkan dengan berbagai persiapan pernikahan kita...mulai dari catring, bridal, photo, undangan, pemberkatan, panitia, keluarga, dan lainnya dan lainnya...
wah membayangkannya benar-benar membuat diriku bisa tersenyum sendiri... :)

kita akan photo prewedding outdoor di pantai ajah yah...dengan background sunset...
woooowwwww so romance... ^^
terbayangkan sibuknya menerima telphone2 tentang persiapan2, dari kerabat2 yang akan mengucapkan selamat atas sebuah langkah baru yang akan kita ambil...
terbayangkan...akan banyak skali bapak2, ibu2, koko2, cici2 yang akan mengelus kepalaku dan berkata :

'akhirnya si bontot married jugaaa'

hahahaa dan percayalah aku yakin hanya bisa tersipu2 malu :") atau malah jadi narsis tak terkira hahahahaaaaaa :))

oh yah, nanti cincin pernikahan kita terbuat dari mas putih ajah ya...cukup dengan 1mata menghiasi cincin itu, atau kalo perlu ga usah ada matanya jg gpp...cukup diukir ajah, yah kamu tau kan aku ga pernah bisa awet pake cincin yang ada matanya...hehehheeee ;p sedangkan cincin itu akan aku pakai 50-60 tahun ke depan...

senangnya bisa melibatkan banyak teman2 yang akan membantu dalam persiapan pernikahan kita...mulai dari teman2 greja, saudara2, teman2 kantor, dll :)

tapi yang paling aku nanti-nantikan adalah saat2...dimana...semua mata tertuju pada aku dan dirimu...ga hanya mata manusia, tapi mata Tuhan dan mata berlaksa-laksa malaikat menyaksikannya

saat dimana aku...dengan gaun putih bak seorang putri...digandeng oleh papaku...melangkah memasuki ruangan ibadah greja, yang telah di dekor oleh teman2 aktivis... :) berjalan menuju sebuah altar...altar pernikahan...dimana sang pangeran sudah menanti disana...
disaat papa melepaskan gandengannya dan menyerahkan tanganku untuk digandeng olehnya...

saat dimana seorang pria yang dengan penuh cinta :)...dengan sedikit nervous mengucapkan sebuah janji pernikahan, ga hanya sebuah janji tapi sebuah komitmen dari hatinya untuk hidup bersama denganku...mengarungi suka dan duka bersamaku...menangis bersamaku, tertawa bersamaku, berjuang bersamaku, melayani Tuhan bersamaku, berdoa bersamaku...selalu bersamaku...dan melibatkan Tuhan dalam segala segi kehidupan kita...

saat dimana aku...seorang wanita yang tidak sempurna datang dengan kesederhanaanku...mengikatkan diri untuk tunduk dan mengasihimu dengan sepenuh hati dan jiwaku, tertawa bersamamu dalam suka serta mendukung dan menangis bersamamu disaat duka, aku akan berusaha untuk selalu tersenyum disampingmu...sesulit apapun itu :)...bukan untuk apapun, tapi hanya untuk bersama2 memuliakan namaMu Bapa...

saat dimana aku...seorang anak yang tidak pernah bisa mengungkapkan rasa sayangku pada orang tuaku lewat kata2 ataupun perbuatan, yang malah terlalu banyak melukai hati orang tuaku...bersujud di kaki kedua orang tuaku...mengucapkan trimakasih atas smua hal yang telah diberikan dan ga akan pernah bisa kubalas...atas begitu besarnya kasih mereka padaku...

aku pernah mengungkapkan pada seseorang 'aku pasti akan menangis di kaki ibuku saat hari pernikahanku tiba' :)

saat dimana kami untuk pertama kalinya melakukan perjamuan kudus bersama...hanya aku, kamu dan Bapa... :)

saat-saat itu...hari dimana yang ada hanya senyuman dan ucapan selamat... :)

saat dimana kami memulai sebuah kehidupan baru...belajar untuk memahami dan menyelami karakter masing...saling melengkapi...

yang aku yakin...akan terus ada saat2 indah bersama denganmu...walaupun saat-saat sulit itu pasti akan datang juga...tapi dengan melibatkan Tuhan di dalamnya...aku yakin kita bisa memenangkan pertandingan ini bersama...

dan aku berjanji...untuk selalu tersenyum disampingmu...sesulit apapun itu... :)
bukan karna kemampuan, kelebihan, kekayaan, kebaikan, kebenaran atau apapun itu...hanya karna sebuah keyakinan...dan sebuah kepercayaan...

keyakinan dan kepercayaan bahwa apa yang kuyakini tidak akan pernah sia2...


yah...aku berharap saat itu tiba...tepat disaat hatiku sudah benar-benar siap untuk memulai sebuah kehidupan baru...bukan karna emosi sesaat, tapi hanya karna pimpinan kasih Tuhan...

Aku menantikan saat-saat indah itu Bapa...dimana Engkau menggenapi janjiMu atas kami,


Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka

Pengkhotbah 3:11


Pelangi Sehabis Hujan

Created by: Jonathan Prawira
Artist: Nikita
Lyrics:

Jalan hidupku tak selalu
Tanpa kabut yang pekat
Namun kasihMu nyata padaku
Pada waktuMu yang tepat

Reff:
Seperti pelangi sehabis hujan
itulah janji setiaMu Tuhan
Di balik dukaku telah menanti
Harta yang tak ternilai dan abadi

Mungkin langitpun tak terlihat
Tertutup awan tebal
Namun hatiku kan tetap kuat
Oleh janjiMu yang kekal

4 komentar: